Awalnya aku pikir "It's like nothing and no problem because we are just liked family". Tapi ya, segimana deket atau seperti keluarga apapun kita sama seorang lawan jenis, kalau tidak ada hubungan muhrim, itu tetap tidak diperbolehkan oleh syariat.
Punya beberapa teman dekat laki-laki juga, tidak sepenuhnya sehat. Meski mereka tidak sedekat dengan teman-teman perempuan, sebetulnya saya risih kalau akhirnya ada kondisi kita harus jadi melakukan aktivitas berdua saja, apalagi dalam ruangan. Di luar ruangan juga sebetulnya. Tapi karena berteman sudah amat sangat lama, jadi kadang risih itu diabaikan atau terlupakan.
Kenapa risih? Soalnya Allah larang. Sebiasa apapun perasaan kita, kalau Allah larang pasti ada potensi mudharatnya. Harusnya saya bisa jaga diri, even seyakin apapun kita pada orang itu. Bukan dari dari kriminalitas sih, orangnya bisa aja baiiiik banget, tapi risih karena kita udah tau ilmunya, risih dari gak sukanya Allah terhadap perbuatan yang udah jelas Allah larang tapi tetep kita lakukan. Astagfirullah. Lindungi dan bimbing kami terus ya Allah :(
Ada larangan Allah yang bukan hanya karena ada efek mudharatnya langsung, tapi bisa berpotensi ke arah kemudharatan. Jadi sebetulnya larangan Allah juga buat menjaga kita. Jadi, seharusnya kita ga sombong dengan berfikir "Ah, udah kayak sodara banget lah, gak akan aneh-aneh", "Dia baik kok, insya Allah ga macem-macem", dsj. Astagfirullah, nau'dzubillah. Allah itu yang menciptakan manusia dan paling tau manusia. Jadi aturan Allah pasti paling bener buat manusia. Masya Allah.
So, masih mau sombong dengan menentang perintah Allah? Nau'dzubillah.
Bismillah.. saya akan segera merubah mindset dan perilaku ya Allah. Mohon petunjuk dan bimbinganMu o:)