Kamis, Januari 23, 2020

realistis

Banyak tulisan saya yang berasal dari khayalan yang terbanjiri emosi dan rasa. Tapi setelah masuk ke "dunia nyata", saya agak takut buat membanjiri tangki emosi dan rasa. Masalahnya saya belum punya kontrol diri yang kuat memisahkan antara 'dunia nyata' dan 'dunia rasa' ketika terjadi banjir emosi itu.
Law attraction is real
Beberapa kisah yang memang tadinya "khayalan" saya semata, ternyata terjadi di dunia nyata. Entah saya terlalu baper saat penulisannya atau bagaimana. Yang pasti menulis prosa "full" rasa kayaknya akan saya kurangi, atau malah saya hentikan sama sekali. 

Saat menulis, sekarang saya akan lebih sedikit realistis. Mungkin tulisan-tulisan seperti pemikiran, review, cerita pengalaman, akan saya galakan lagi. Tapi entah kapan. Haha. Wacana saja dulu. Buka blogspot dari hp sungguh tidak nyaman. Buka laptop sungguh tidak sempat.
*sok sibuk

Yang pasti saya ingin mengasah lagi kemampuan narasi saya, yang ternyata sudah berkurang banyak selama 2-3 tahun terakhir, terutama narasi ilmiah :(. Semangat buat saya! Semoga istikomah dalam menebar kebaikan. Dan perjuangan menjadi wanita yang tidak panjang angan bukan hanya wacana belaka.

Fitria is back

Jumat, Agustus 09, 2019

aku mencintaimu

Cinta adalah kata benda. Mencintai adalah kata kerja. Mencintai adalah sebuah pekerjaan memberi cinta. Jika mencintai, maka seharusnya memberi, kan? 
8 Dzulhijah 1440 H

Rabu, Juli 24, 2019

JODOH

WOW!

Sebetulnya masih ajaib aja, sekarang (sudah tiga bulan lebih) udah jadi istri orang, bukan hanya jadi anak orang.

Sudah beberapa waktu (sampai beberapa saat sebelum ijab qobul), saya masih meragukan teori tentang cinta, apapun itu. Padahal uwe termasuk pemuja rasa loh ya. Hehehe. Tapi sejauh dan sebanyak yang saya tulis, mereka hanya berupa teori belaka. Masih ragu, apakah rasa itu benar-benar ada?

Kamis, November 22, 2018

Berdua Denganmu

Awalnya aku pikir "It's like nothing and no problem because we are just liked family". Tapi ya, segimana deket atau seperti keluarga apapun kita sama seorang lawan jenis, kalau tidak ada hubungan muhrim, itu tetap tidak diperbolehkan oleh syariat.

Punya beberapa teman dekat laki-laki juga, tidak sepenuhnya sehat. Meski mereka tidak sedekat dengan teman-teman perempuan, sebetulnya saya risih kalau akhirnya ada kondisi kita harus jadi melakukan aktivitas berdua saja, apalagi dalam ruangan. Di luar ruangan juga sebetulnya. Tapi karena berteman sudah amat sangat lama, jadi kadang risih itu diabaikan atau terlupakan.

Kenapa risih? Soalnya Allah larang. Sebiasa apapun perasaan kita, kalau Allah larang pasti ada potensi mudharatnya. Harusnya saya bisa jaga diri, even seyakin apapun kita pada orang itu. Bukan dari dari kriminalitas sih, orangnya bisa aja baiiiik banget, tapi risih karena kita udah tau ilmunya, risih dari gak sukanya Allah terhadap perbuatan yang udah jelas Allah larang tapi tetep kita lakukan. Astagfirullah. Lindungi dan bimbing kami terus ya Allah :(

Ada larangan Allah yang bukan hanya karena ada efek mudharatnya langsung, tapi bisa berpotensi ke arah kemudharatan. Jadi sebetulnya larangan Allah juga buat menjaga kita. Jadi, seharusnya kita ga sombong dengan berfikir "Ah, udah kayak sodara banget lah, gak akan aneh-aneh", "Dia baik kok, insya Allah ga macem-macem", dsj. Astagfirullah, nau'dzubillah. Allah itu yang menciptakan manusia dan paling tau manusia. Jadi aturan Allah pasti paling bener buat manusia. Masya Allah.

So, masih mau sombong dengan menentang perintah Allah? Nau'dzubillah.
Bismillah.. saya akan segera merubah mindset dan perilaku ya Allah. Mohon petunjuk dan bimbinganMu o:)

#selfreminder #selfmotivation #bismillah

Jumat, Oktober 12, 2018

When you adroe someone..

Huh...
After somemoment, i thougt i’ll let this rough mind and feelings. But, i relize i’cat let it go.

Catarsist alert!