kemana lagi aku harus bersembunyi?
kebenaran di muka bumi perlahan pergi
saat ini mudah sekali bagi kamu yang tak punya hati untuk tetap berdiri
bagiku sendiri, merasa memegang kebenaran seperti menggenggam bara api
akankah aku tetap disini?
sementara jejak kaki sudah bertebaran, mencari muaranya sendiri
seolah warna sudah tak berharga lagi
aku yang seperti pekat dimata si putih, aku yang memang jengah dengan kegelapan
seperti tersesat mencari jati diri, padahal sungguh hatipun dan yang diingini
nafas terus berlari, hingga ia tak mampu lagi
sementara lelah mulai menghampiri
akankah aku terus seperti ini
tersembunyi dalam tempurung tinta seorang diri
berakhir tanpa bisa untuk kembali
na'udzubillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar