Senin, Januari 05, 2015

Da aku mah apa atuh...

Berada beberapa saat diantara beberapa teman yang udah gak sholat lagi, udah ga peduli sama agama, dan agak antipati sama islam dan beberapa kelompok aktivis di dalamnya, memang jadi guncangan tersendiri. Ya Tuhan, segininya, ya? Mungkin selama ini aku cuma berada diantara orang-orang yang lempeng dan gak neko-neko, jadi ketika ada yang 'agak' berbeda, kaget.

Jadi memikirkan sebuah pertanyaan sendiri. Kenapa apit masih percaya Tuhan, kenapa apit memilih islam, kenapa apit memilih menunjukan diri sebagai muslimah, dan kenapa apit memilih untuk menjalankan perintah-perintah Tuhan?



Keimanan itu memang mahal. Mahal sekali. Apalagi dewasa ini citra islam oleh media komunikasi tidak ditampilkan secara menyeluruh. Ada yang semakin kuat keimanannya kepada Allah, ada yang mulai terkikis sedikit demi sedikit, setidaknya salahsatunya dengan sikap dan pandangan antipati terhadap beberapa kelompok islam. Menurut saya itu salah satu jalan untuk mengikis keimanan karena mulai pilih pilih terhadap pengajian, atau tema pengajian. Padahal seorang muslim yang baik itu, mempelajari semua ilmu islam dan keislaman secara kaffah, dan jika memungkinkan belajar dari harokah atau golongan lain, untuk memperkuat keimanan kita. Menurut obrolan teman saya dengan temannya yang seorang atheis, temannya teman saya punya paham atheis awalnya adalah dari antipati terhadap salah satu kelompok pengajian.

Saya sejujurnya takut. Saya takut Allah mencabut nikmatnya iman itu. Karena dengan iman, saat kita merasa berada di titik nadir kehidupan, saya tidak merasa terlalu bersedih. Saya memang merasa lemah, sehingga membutuhkan Allah untuk menjaga saya dalam setiap waktu. Da aku mah apa atuh. Punya keimanan membuat saya setidaknya bisa 'bertahan' dalam menghadapi masalah.

Kenapa islam? Secara logika, dari kulit luarnya saja, islam sudah terbaik, jika dibandingkan dengan agama samawi lain. Islam itu fitrah, tidak menghalangi fitrah-fitrah manusia, islam hanya mengajarkan pengelolaan dari fitrah manusia. Ilmu islam juga komprehensif, dari dari aqidah hingga akhlaq. Dari ibadah, muamalah, hingga jihad. Jika secara keimanan, saya merasa beruntung Allah memilih saya untuk menjalani skenario kehidupan ini. Saya hanya berdoa semoga Allah selalu menjaga dan mencintai saya. Aamiin.

Yah, da aku mah apa atuh. Sombong juga gak bisa. Mau sok kuat tanpa Tuhan atau hidup tanpa belajar agama juga gak mampu. Sa saya mah lemah, saya mah da bodo. Da saya mah apa atuh.


Buat beberapa teman yang saya cintai, dengan penuh sayang
dari apit :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar