"Suka kan gak usah pacaran?"
"Kenapa gak usah?"
"Kamu suka dia kan?"
"Iyaa.."
"Tulus?"
"Iya laah"
"Kalau perasaan kamu tulus, kamu pasti kamu gak berharap apapun dari dia, termasuk status p
acaran.. Ya gak?"
acaran.. Ya gak?"
"........."
"........."
"Tapi aku gak rela kalau dia sama orang lain.."
"Sekuat apapun kamu usaha, toh kalau akhirnya kalian gak berjodoh, kalian gak aka pernah bisa bersama..."
"........"
"........"
***
Sebuah dialog seorang yang cukup dekat dengan saya ketika dia sedang jatuh cinta.
Mungkin bukan jawaban yang saya kemukakan ketika dia curhat tentang gebetannya, namun saya gak bisa membohongi saudara saya yang saya cintai, bahwa pacaran itu BERBAHAYA!
Idealisme saya bahwa kita menyimpan semua hingga saat yang tepat. Saat dimana kita sudah siap membangun proyek multi dimensi, dimensi dunia hingga akhirat. Tetap tersimpan semua, tidak pernah akan ada yang tahu, kecuali Yang Maha Tahu.
Saya tidak bisa menjerumuskan saudara saya kepada "kesusahan" untuk membuat dia merasakan kebahagiaan yang sesaat. Namun akhirnya, diri kita sendiri lah yang menentukan hasil akhirnya. Hati nurani yang membawa kebenaran menegur kesalahan kita, akan kah kita acuhkan?
Duh.. kalau diharuskan menggambarkan dan mengungkapkan perasaan memang susah. Namun, sebuah karya nyata bisa menggambarkan perasaan hati kita. Bisa itu berupa gesture, puisi, lukisan, atau hal lain yang bersifat hasil tak langsung. (Meski masih bisa di"baca")
Maaf ya saudaraku...
Aku pun tak ingin membiarkanmu...
sincerely
with Love
ur lovely sista ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar