Minggu, Mei 22, 2011

Eksklusifitas

Eksklusif adalah sebuah kata serapan dari bahasa inggris. 
Exklusive : k.s Eksklusip, sendirian,dengan tidak disertai yang lain, terpisah dengan yang lain. exklusively k.k semata-mata
Well, dalam sebuah kesampatan yang baik, saya sempat berbincang dengan beberapa orang sahabat dan orang-orang yang saya hormati dan kagumi tentang makna dari kata ini. Dan ternyata banyak pandangan tentang hal ini.



Dalam aplikasi kehidupan sehari-hari, eksklusif mungkin adalah sebuah hal yang dicari oleh sebagian masyarakat. Sesuatu yang ekslusif dianggap mahal dan berkelas. Suasana yang eksklusif mungkin banyak dicari oleh orang-orang yang cukup penat dengan hal yang berhubungan dengan kata "banyak" dan "terlalu". Eksklusif juga lebih dekat dengan suatu hal yang elegan dan "high". 


Lagi-lagi spesifik dalam suatu hal tidak selalu cocok dengan semua orang, hanya sebagian orang yang bisa cocok dengan eksklusifitas tersebut. Dan tentu saja eksklusifitas itu beraneka ragam. Berbagai karakter dan pribadi manusia memiliki ciri masing-masing dan tidak selalu semuanya sama dengan orang lain. Setiap orang memiliki eksklusifitas yang masing-masing, karena setiap manusia itu unik, tidak sama dengan manusia lain.


Sebetulnya eksklusif dan masal merupakan sebuah fenomena biasa di kehidupan kelompok. Jika sebuah kelompok terlalu besar, maka akan ada kelompok-kelompok kecil didalamnnya yang memiliki sebuah "warna" khusus dan kesamaan yang lebih banyak diantara dengan yang lainnya. Seseorang pasti akan lebih nyaman jika diberi ruang untuk berekspresi dan menjadi dirinya sendiri. Dan biasanya hal tersebut didapat dalm sebuah momen yang cukup ekslusif dengan individu-individu yang memiliki banyak kesamaan.


Namun, eksklusifitas kadang menjadi sedikit sanggalan dalam beberapa hal. Eksklusifitas sering kali dianggap terlalu nyaman oleh sebagian orang yang menikmati, sehingga cukup sulit untuk beradaptasi jika suatu kondisi diharuskan seorang individu keluar dalam keadaan ekslusif yang sudah membuatnya nyaman. Sehingga muncul rasa preference pada individu tersebut. Jika preference tersebut lebih besar dari pada accepting, maka akan muncul sebuah ketidaknyamanan pada individu tersebut, dan ketidaknyamanan pada individu tersebut bisa membawa ketidaknyamanan pada lingkungan. 

Well, adakalanya kita berada dalam zona eksklusifitas yang membuat kita nyaman dan memberikan kita semangat dan kebahagiaan dalam kehidupan. Namun, jika kita hanya memelihara diri dalam sebuah zona kenyamanan kita, kita akan tetap berada di tempat kita atau bahkan mundur dari posisi semula. Keduanya perlu dan jangan berlebihan. Diri kita sendiri lah yang tahu bagaimana kebutuhan kita. Membuat diri senyaman mungkin dalam kondisi apapun bisa menjadi pilihan untuk terus memacu sumber semangat yaitu kebahagiaan. ^_^


NB : Perlu diingat bahwa sebetulnya kita sesama makhluk secara sangat umumnya memiliki eksklusifitas (hal terpisah dengan yang lain) yang sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Apalagi sebagai manusia yang lebih banyak kesamaan. Jika ditinjau dari segi kesamaan dengan berbagai eksklusifitas yang ada, kita dapat merasa nyaman dengan multi eksklusifitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar