Kamu tau, kanai ati itu sakik?
Saya udah lama jatuh cinta sama pemikiran asma nadia dan tasaro dari sejak muda, amat sangat muda. Tapi, benar, manusia bisa berubah, karena waktu dan keadaan yang berubah. Tapi bisa juga yang kita harapkan berubah, malah makin bebal.
Life isn't always follow our prediction.
Harusnya, sejak menyadari bahwa cinta itu telah jatuh, sengaja dan tanpa sengaja, kita sudah mengasuransikan hati kita untuk terjatuh juga dari harapan.
Asma nadia sudah lebih dulu mencederai kecintaan saya dengan meng-film dan sinteron-kan tulisan tulisannya. I was broken heart.
Tasaro, kesukaan saya yang paling suka, paling cinta dengan ide dan idealisme, seperti kesegaran oase di padang sahara, kini menemukan titik keringnya. Aku bertahan, berharap untuk mengecap kesegaran yang sama, yang membawaku pada hidayah. Tapi waktu berubah ya mas, i'm on my own path, you're on your way whiches i don't get where it moving. But literaly i'm torn into pieces.
Let's not married based on love for human, but human being. Let's fallen not for the world, but for The Creator of the world.
polar bear's bumbling | cerita yang penting sampai gak penting tentang khayalan, puisi, foto, bisnis, psikologi, kehidupan . . . . | apapun |Cinta selalu jadi bagian menarik dari setiap cerita -Ibunya Stephanie Mayer
Jumat, Mei 12, 2017
Minggu, Mei 07, 2017
si air ajaib! - Garnier All in One Micellar Cleansing Water Review
Sumpaaah ini air ajaib banget!
Kenapa?
Saya beli produk ini sebetulnya ga sengaja, karena baru gajian, mampir di ind*m*rt beli promo minyak, liat garnier juga lagi promo beli garnier gratis kapas (wanita kalap promo 😅, engga deng kapas di rumah abis soalnya *alasan). Pengen beli aja.
Kenapa?
Saya beli produk ini sebetulnya ga sengaja, karena baru gajian, mampir di ind*m*rt beli promo minyak, liat garnier juga lagi promo beli garnier gratis kapas (wanita kalap promo 😅, engga deng kapas di rumah abis soalnya *alasan). Pengen beli aja.
Rabu, Mei 03, 2017
galu?
Aku tidak ingin memilih, aku juga tidak berandai bisa memilih.
Kalian tahu, pagi pecinta realitas seperti saya, memilih bisa menjadi hal mudah dan sekaligus menyulitkan. Antara cinta dan realita. Ada realitas yang mempesona, dengan cinta yang seolah semu tapi menentramkan jiwa.
Belakangan ini di media masa luar biasa perang pemikiran antara isu sara dan penista agama. Semua berpendapat mengenai kebenaran. Ah, jawabnya ternyata ada di ujung langit. Tapi kita kesana harus dengan menjadi anak yang tangkas dan juga pemberani. Bertarung dengan segala kekuatan yang ada, untuk mengetahui tentang hakikat kebenaran. Berharap, semoga hidup akan jadi lebih baik.
Agnostik (inlander)?
Bukan. Saya punya pendapat dan kecenderungan juga, tapi masih susah move on. Jaman sudah berubah, Bung. Romansa tentang keindahan dunia memang benar-benar fana. Bahkan tarian angin di pegunungan Alphen juga.
Tapi aku belum bisa melupakan indahnya Himalaya... Huft.
Kepercayaan, cinta, keadilan, kebenaran, kebaikan, persatuan, rasa memiliki, kekuatan, kemenangan, janji dan harapan.
Yang saya syukuri, saya mempercayai dengan doa dan kekuatan Sang Pencipta Alam Semesta.
Segala puji bagi Mu, yaa Rabbana...
Syukur adalah obat kecemasan dan kegelisahan paling mujarab.
Langganan:
Postingan (Atom)