Kamis, Desember 27, 2012

Love at first read

"Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seorang yang kaucintai. Sebab,dengan atau

tanpa seorang yang kau kasihi, hidup harus terus berjalan"


Sebuah kutipan yang dikatakan oleh Kinanthi Hope, profesor muda di NYU, seorang tokoh dalam novel 'Kinanthi, terlahir kembali' yang ditulis oleh Tasaro GK.

Novel ini sebetulnya re-write dari novel Tasaro GK tahun 2009 yang berjudul 'Galaksi Kinanthi'. Adik kelas saya di SMA yg mengenalkan saya pada novel ini, karena rasa jatuh cinta kami pada astronomi pada saat itu. Terutama tokoh utama dalam novel itu memiliki nama belakang adik kelas saya, Kinanthi, maka lengkap sudah kebanggaannya dan cintanya pada novel tersebut. Namun saya pada saat itu karena disibukan persiapan UN dan SNMPTN jg UM berbagai universitas, yang membuat saya tidak kunjung juga meminjam novel tersebut. Lagipula, setiap novel yang saya pinjam, baik dari perpus, taman bacaan, maupun dari teman, jika saya sudah jatuh cinta, pasti saya beli juga. Posesif.

Saya sebetulnya sudah jatuh cinta pada Tasaro sejak baca novelnya yang berjudul 'Oh Achiles!' terbitan syamil, yang saya temukan di tumpukan buku diskon buku dengan harga 3-10rb. Saya pilih karena dulu saya penggemar NORI dari Mizan dan Assyaamil. Brand oriented. Yang akhirnya mempertemukan saya pada penulis-penulis idola saya, Asma Nadia, HTR, Fahri Aziza, sampai Tasaro. Hingga ketika para penulis-penulis itu tidak menerbitkan tulisan mereka lagi di Mizan, ternyata saya masih memburu tulisan mereka.

Tasaro lain, saya seperti jatuh cinta. Iya, cinta. Setiap tulisan Tasaro yang saya baca, selalu berhasil membuat saya memupuk cinta pada karya2nya. Saya pernah baca tulisan seorang senior di kampus tentang ketika seorang pembaca menemukan bacaannya. Mungkin seperti itulah saya. Sejak membaca 'Oh Achiles' saya seperti 'gadis pembaca lemah nan melankolis' bertemu dengan 'kesatria penulis yang gagah dan gentle serta cerdas' yang membuat gadis ini merasa dilindungi idenya dan dikuatkan argumentasinya dan ditemani perjalanan pola pikirnya. Ditambah 'ketampanan' diksi dan gramatika, serta manis yang pas dalam setiap alur cerita dari novelnya, membuat cinta ini semakin... Cetaaar membahana badai halilintar! Hahaha (datang darimana itu syahrini?)


Yang jelas hal-hal tersebut yang akhirnya menunggu karya2 Tasaro selanjutnya. Terutama sekuel terakhir dari trilogi Muhammad.. (Sampai akhirnya saya ikut menerka-nerka judul novel ketiga trilogi tersebut.. Hhe :D)


This is my first love at the first read..


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar